Saturday, November 21, 2009

Perjalanan ke Birmingham


Hari ini genap seminggu kami sekeluarga tinggal di birmingham, semenjak menginjakan kaki di negeri para brummies jum'at tanggal 13 November 2009. Setelah menempuh perjalanan hampir 19 jam yang terdiri dari 2 bagian, yaitu cgk-dubai 8.5jam dan dubai-birmingham 7,5jam serta transit selama 3 jam di dubai international airport.

Ada catatan saat transit di dubai, karena terburu2 saat persiapan di indonesia sehingga tidak sempat menukar USD ataupun Pound kami kesulitan saat mau menukarkan uang rupiah ke money changer yang ada di airport dubai, mereka bilang "no body accept IDR" padahal mata uang negara tetangga kita di terima, uh.. sedih nya. Begitu pula saat mau tarik tunai menggunakan kartu debit yang saya bawa dari indonesia, saya coba tarik tunai di ATM yang berlogo cirrus tidak bisa juga, alhasil kita cuma bengong ngak bisa jajan2 di airport.

Saat tiba di birmingham waktu telah menunjukkan pukul 12:15 waktu setempat, cuaca dingin seakan menusuk sampai ke tulang, karena saat itu suhu diluar hanya 8-10 derajat celcius. Beruntung pemeriksaan imigrasi berjalan lancar, hanya menyerahkan imigration card yang telah kita isi saat di pesawat dan satu atau dua pertanyaan mendasar, mungkin karena melihat saya membawa 2 orang anak.

Cuma ada kejadian kurang nyaman sewaktu akan mengambil bagasi, karena saya membawa 2 koper besar ukuran 30Kg dan 2 koper ukuran 15Kg saya memutuskan mengambil trolley. Tetapi untuk bisa menggunakan trolley kita harus memasukkan koin 1 pound ke mesin trolley, karena saya tidak membawa koin dan mesin tadi bisa menerima pembayaran dengan Credit Card, saya coba gesek kartu kredit dan ternyata tidak bisa. saya coba beberapa kali, dan hasilnya pin nihil :( Akhirnya saya dorong 2 buah koper besar dan anak saya masing2 membawa 1 koper kecil. Yang membuat saya heran, ternyata petugas custom di birmingham tidak memeriksa satupun koper yang kami bawa, bahkan luggage tag untuk collection pun tidak ada yang memeriksa, sehingga kami bisa melenggang dengan tenang :) tadinya saya fikir barang bawaan kami akan di sortir seperti waktu saya mengunjungi Australia beberapa waktu lalu.

Begitu keluar dari pintu custom, terlihat umi nya anak2 sudah mengunggu, dan kami pun bergegas saling berebut untuk berpelukan, alhamdulllah kami sudah berkumpul lagi.  Kami keluar bandara dan menuju ke taxi yang sudah berbaris rapi di seberang jalan, beruntung saat itu cuaca tidak hujan dan kami langsung naik taxi menuju rumah kontrakan di daerah selly oak. Perjalanan tidak membutuhkan waktu lama, cuma 20 menit kami sudah sampai di rumah kontrakan. Setelah membayar uang taxi sebesar 30 pound (lumayan mahal juga untuk ukuran jakarta kurang lebih 500 ribu) tapi ngak apa2 lah sesekali, kalo sering2 bisa rugi bandar :)